Senin, 30 Juli 2018

Kenangan yang Hadir Sepantasnya

Kenangan adalah riuh yang tak bisa redam.
Suara yang menolak hilang
walau cerita sudah sampai pada kata usang.

Katanya,
kenangan tidak berteman dekat dengan lupa,
berusaha melenyapkannya hanya akan berakibat luka.

Tetapi nyatanya,
kau dan aku pandai bekerja sama dengan luka.

Kau dan aku,
kita telah baik-baik saja
tanpa perlu menjatuhkan air mata.

Dan kini bagimu,
aku adalah asing yang tak lagi kau cari.

Lalu serupa denganmu,
kau pun bukan perihal yang ku ingin lagi.

Biarkan kenangan hadir sepantasnya,
terkadang tetap ada meski sudah tak cinta,
terkadang tetap dekat di kepala, kendati sudah hilang rasa.

Biarkan saja.

Jumat, 02 Maret 2018

Haruskah Aku RIndu?

Aku rindu.
Suara yang kerap memarahiku. Ketika aku pulang terlalu larut atau lupa makan hingga sakit perut.

Awalnya, ku kira waktu mampu mengusir cinta di dalam kalbu.
Nyatanya aku masih terapung basah di aliran sungai sendu.

Hidupku terkunci bayangan masa lalu.
Tentang kamu yang mengaku tak ingin lagi bersamaku, kemudian pergi berlalu bersama orang baru.

Meski begitu, bolehkan aku tetap rindu?
Seperti pasir pantai yang tetap menanti sapuan ombak meski harus rela terbawa ke tengah laut lalu hilang.
Bolehkah aku tenggelam, dan meninggalkanmu dengan tenang?

Sebab, terkadang aku merasa,
kau pun diam-diam memanjatkan doa yang sama. Bahwa cerita kita seharusnya berakhir bahagia.

Maret, 01-2018
Sifandrea Cho

Jumat, 05 Januari 2018

Loving in Collapse

I never thought, it would be you. 
The one who’s taken my heart from its place. 
From me. 

You stole something whilst i never even showed to anyboy. 
Quietly, like you didn’t need any permission of mine. 
And unfortunately in the unexpected way i let you did that. 
I feel like it was okay to show my heart to somebody, to let my heart’s treaten like it should.
But maybe i was wrong, or the situation was.

We didn’t even make it right. We indeed fell in love, 
but we created feelings which slowly fade away. 
It’s blown by the wind of your breathe. 
And i couldn’t build any sturdy wall to remain us off of collapse.

Therefore we seperated ourselves tragically by unconvinced reasons. 
Nevertheless my heart and yours still craved for indulgence. 
We neglected our own feeling to egos. 
Thought we were just trapped in vacillation. 
Apparently we drowned in the grandeur of selfishness.

Poor..
Poor we were.
Poor..
Poor we are.
Poor..
Poor we will. 
If one of us never say the truth. About heart which is still loving. 
About the goodbye reasons we honestly never had. 
About our loves which unsteady without each other. 
About us which supposed to be at last.

I hate this rift.
It makes me scared to move. 
When thing i really want the most is to walk to you, 
i’m frightened my footstep will break it all. 
Though standing still ain’t turn anything to better predicament.

But then again, here i am. 
Do nothing but resented myself for insanity of consoling my mind 
that you’ll comeback someday. 
Whereas i do nothing too to make it happen. 
So don’t you think i’ve lost much cognition?

I’m trying not to say those three words. 
But my heart has its own way to tell the world. 
It uses my eyes to stream down tears 
i’ve been kept for long time everytime i try my best to deny feeling i feel for him. 
That’s how i know it’s hard to discharge you from my life.

In other case i know you feel the same.
We both are appetites to each other. But we can’t taste each other.
We both are oceans to each other. But we can’t swim each other.
We both are answers to each other. But we never question each other.
That’s truly why we never find each other. 
Cause we keep ourselves in the dark and none of us willing to bring the lantern.

We never find and can’t be found.

Rabu, 13 September 2017

Kepada Hati yang Baik

Tidak perlu terburu-buru
Jika dia memang untukmu
Dia akan kembali padamu

Dan apabila dia tidak kembali padamu
Percayalah Tuhan sedang mempersiapkan yang baik untukmu

Jangan pernah menyesal bersabar untuk dia yang kau cintai
Sesuatu yang dijalani sepenuh hati takkan pernah mengkhianati
Bahkan jika dia kepadamu tidak pernah sepenuh hati
Tetaplah mencintai dengan cara yang baik
Sebaik membiarkan dia memilih kenyamanan seperti yang dia inginkan
Meski pada akhirnya kau tidak menjadi pilihan
Jangan takut hanya karena merasa ditinggalkan
Perlulah kamu tahu bahwa Tuhan tak pernah salah dalam membagi kebahagiaan

Sebab, waktu akan berbaik hati menyembuhkan luka
Dan ketika detik itu datang, siapkah kamu 'tuk memulai cerita?

Sifandreacho•JKT
2017

Kamis, 07 September 2017

It Was Us

I love you in silence not because i do not want everybody to know.
I love you in silence because that's the best way for us to not hurt each other.

You know dear? I can't say that i can love you long after this sickening pain.
But i can promise you that i do my best to always aim you as the amazing memory i've ever had.
To make you be something i always put my smile into everytime i turn back to our memories.

I won't hate you like a girl usually does after her heart breaks.
I just want to remind you as a good thing that once filled my day with smiles and hopes.
Well i know it doesn't exist anymore but still it's one of my happiest chapter of life.

It's not your fault that our story didn't work.
But maybe we just met in the wrong time.
When things do not work nicely because i filled with so much ego and you didn't know how to handle.
So we decided to stop making memories.
Hoping we can find our own comfy zone with separated our hearts.

But now, thing i scare the most finally come.
Confusingly ruin my thought, that is this really the best way to choose?
Like, i don't know, did we do the right thing?
Or we just lost in our tiredness of arguing?
Maybe actually we just wanted to stop the trouble but unfortunately we didn't know how, so we stopped 'us'.

Then it's getting worse everytime i feel that maybe it's easy for you to forget that i was there.
To let go memories we've done.
To accept the fact that we're not 'us' anymore.
Because it doesn't look like a big deal for you as i see your smile on social media.
That you show people you're happy enough.
That you show me you're doing fine.

Oh, that's good.
That's good cause you truly get your comfy zone. Better than with me.
That's good cause you smile brighter than with me.
That's good cause finally i sober that;
My leaving is not hurting.
While your leaving is so much breaking.

2017
Sifacho

Sabtu, 21 Januari 2017

Peta

Aku adalah peta yang selalu kau bawa.
Namun tak pernah jadi tempat yang kau tuju untuk labuhkan rasa.

Sebab bersamamu tak berarti memilikimu, aku sungguh tahu dihatimu tak pernah ada aku.

Pergilah bersamanya yang kau sebut cinta.
Jika mau, biarkan aku yang tunjukkan tempat paling bahagia demi melihatmu tertawa meski bukan aku alasannya.

Sudahlah, tak apa aku disini sendiri saja. Terkadang aku sibuk menyatukan hati yang tercecer hancur, sewaktu berharap banyak padamu yang sejatinya hanya titipkan luka.

Kau serupa angin yang datang sekadar untuk memporakporandakan rasa kemudian berlalu begitu saja.
Terima kasih, ya?

Maka kini, biarkan aku menjadi peta-mu yang hilang.
Sebab kau tak lagi membutuhkanku.
Sebab kau sudah sampai di tujuanmu. Di tempat yang menurutmu pantas untuk kau sebut rumahmu.

Dan meski hati ini takkan baik-baik saja.
Jatuh cinta kepadamu membuatku mengerti;
"Seyakin apapun kau pada cinta, jika memang bukan takdirmu, kau bisa apa?"

sifandreacho
Jkt, 2017

Bukan Sapardi atau Bulan Juni

Oleh: Sifandrea Cho

Aku bukan bulan juni
Yang tega biarkan gerimis jatuh di kepalamu dan buat kau basah sendiri
Tidak, aku tak mahir menyakiti

Aku pun bukan sapardi
Yang mampu kau rapal sajaknya di pukul dua pagi, agar kembali terlelap dalam mimpi-mimpi
Tidak, aku tak pandai berpuisi

Aku hanya serupa langit
Kadang ku beri mentari yang terik agar kau minta sejuk
Lalu ku beri malam yang dingin agar kau minta hangat
Sayang, bukannya aku selalu tampak?

Dan sesekali pula ku beri serdadu pujaanmu; si hujan
Tapi tidak di bulan juni
Setidaknya tidak di bulan yang kau agungkan romantismenya sebab sapardi bilang mampu cintai dengan sederhana,
Tidak, tidak di bulan juni

Sebab, aku sanggup cintaimu dengan sederhana, meski bukan di bulan juni
Aku sanggup pujaimu dengan sempurna, meski bukan dengan sajak sapardi

Jangan kau minta aku 'tuk jadi sapardi, apalagi bulan juni
Kau mungkin sulit mengerti tapi satu yang perlu kau ketahui
Aku cintaimu dengan caraku sendiri

Jakarta
Juni 20 '16